22.8.06


UNTITLED III
Meski perih menjejak, masalah datang tak berkesudahan
Serpihan kebijakan memanah rembulan bisu yang khusu dalam
Syair sendu bersenandung sembilu
Samudera menjadi darah kebimbangan yang tak pernah selesai
Menyayat sanubari yang lara
Dalam dunia setengah manusia
Akankah hidup terseret takdir yang tergurat dalam kertas berwarna cokelat?
Air kehidupan mengalir di hari yang dingin, menerjang waktu yang angkuh
Desir angin berbisik lirih dalam penat
Bawalah aku kedalam waktumu....
Cumbulah aku dalam ruang imajinasimu....
Tanah merah mengeluarkan aroma kedamaian yang tumbuh dalam hasrat ketiadaan
Api menjalar dalam urat nadi yang jingga, menyebabkan dunia terlihat lebih indah dengan semua kaidah hidup
Belantara akal membelah kabut kasih yang hilang ditelan jaman
Akar yang menjalar dalam belantara akal bergumam....
Dimanakah aku sekarang?.....

0 Comments:

Post a Comment

<< Home