Zaman Buruk Bagi Puisi
aku tahu yang disukai orang cuma orang bahagia
pendapatnya ingin didengar
wajahnya elok
pohon yang cacat dihalaman menuding gersangnya tanah
namun orang yang lewat mengejeknya si cacat mereka benar!
perahu-perahu hijau dan layar anggun di selat tak kulihat.
Yang kulihat cuma jala nelayan yang koyak
mengapa yang kubicarakan si perempuan desa
umur empat puluh yang berjalan terbungkuk?
padahal tetek perawan hangat bagai sedia kala
dalam sajakku...
rima hampir kuanggap sebuah kekurangajaran
dalam diriku bersitegang rasa bahagia
memandangi pohon apel berbunga
dan rasa ngeri mendengar pidato si tukang cat
tapi cuma oleh yang kedua
aku didesak ke meja tulis
(bertolt brecht)
0 Comments:
Post a Comment
<< Home