Seikat luka untuk ibu
Bu...... anakmu pulang pagi lagi malam ini
Dan nanti akan kuceritakan tentang luka
Seikat luka yang ingin kubagi dengan ibu
Sudah cukup lama ku tak berbagi luka denganmu
Pagi tadi kukirimkan kabar angin untuknya
Aku hanya ingin tahu sampai dimana rasa itu
Kudapatkan hanya gairah sunyi
Entah bagaimana harus membuat instalasi ini “hidup”
Lalu aku pergi mendaki tebing terjal sendirian
Aku datangi sumur dan jelajahi hutan belantara
Bahkan aku dihalangi galian kotor menuju sangkarnya
Bu…, dengarkan aku
Kucoba mencumbu bulan dan merangkulnya
Tapi aku dihantam keras di gendang telingaku olehnya
Otakku berdera lemparkan sejuta tanya
Lalu peri dan bidadari menuntunku untuk pulang
Menyuruhku untuk tak bersuara seperti patung
Aku lelah bu!, aku hanya ingin terlelap dipangkuanmu malam ini
Seperti aku kecil, kau ceritakan dongeng masa lalu ibu
Dan dongeng negeri impian
Biarkan kutertidur lelap malam ini di pangkuanmu
Kan kusimpan sayatan ini untuk kenangan
dalam kitab ungu…..
Lelaplah…lelap….makin terlelap
2 Comments:
day..tungtungna bisa oge yeuh
bisa kumaha ari euceu?nanya atuh.., ulah cicing wae siga ucing nu di rumah...si cafe...(eh masalah nu mana ieu teh?), nu lain na mah teuing...
Post a Comment
<< Home