Tiga manusia berjingrak-jingkrak emosi diluar pendopo sang Dewa
Sang Dewa hanya melirik syirik dan benci dengan sebelah mata
Cabaret dimainkan dengan instrument kebencian yang mengakar di hati
Alunan syair dengki membatik dalam raga yang bosan dengan caci maki diri
Sebuah surga tercipta dalam sebuah kendang berkulit domba
Sementara neraka hadir dalam nurani para Dewa
Taman firdaus ternoda hanya karena lidah seorang Dewa
Tergusur oleh kekuasaan dan kerakusan akan terciptanya surga
Mantra kebejatan pun dihembuskan ditiap nurani para Dewa
Kubaca percikannya sebagai petunjuk
0 Comments:
Post a Comment
<< Home