31.10.06

Senyum Gadis Senjakala

Aku resah....
Aku gundah...
Rinduku Iwan Fals mengikuti letupan hening yang membabi buta
“Beri aku waktu walau hanya sedetik untuk menatap wajahmu”
Dititik sepi aku terhempas dalam lingkar gerak dan dahaga hasrat
Ah...dimana dia sekarang?
Mati menahan rindu dalam penatku
Tumpukan buku-buku yang sedang kubaca tetap saja membatu tak membantu
Bahkan novel yang aku pinjam kemarin belum selesai aku baca
Edan...
Aku sekarat menahan asmara....
Romantisme dibekap tak bersuara bahkan seperti mati ditembak opas penjaga
Orang gila masih memberikan senyumannya meskipun rapuh dalam peluh penuh keluh
dikamarku
Sunyi bercumbu dengan dinding yang retak....
Biarkan jelaga memenuhi ruang imajinasiku sekarang
Aku hanya sanggup memantik sunyi
Karena kulihat sekilas wajah dan senyuman dalam percikan hening
Kadang senja menghalangiku untuk menyapa asmara
Dalam pekatnya malam....
Kabut kasih menyelimuti bukit rindu yang bersayap
Aroma tubuhmu menjilati bathinku untuk sesaat
Hanya resah.......
Hanya gundah.....
Gelisah.....
Edan......
Aku sekarat menahan rindu ......
Aku hanya ingin menancapkan anak panah pada rembulan
Namun Aku terlalu takut kalau rembulan akan mematahkan anak panah ini
Kupajang lusuhnya busur diujung hening malam berkalungkan sebuah nama
Ya...sebuah nama yang akrab di dinding kesunyianku
Salamku dan cium hangatku untuk keindahan rembulan bisu
Kutancapkan ringkikku yang panjang di kaki langit yang bengis untuk sesaat
Entah mana awal dan akhir....
Asmaraku bergelayut di ujung langit sebelah barat yang kusam
Aku hanya tertegun diam tak bersuara....
Karena aku sekarat menahan rindu....... padamu......... Gadis Senjakala....
Ketika cinta lahir dari janin langit, disitu akan digantungkan dan disemayamkan hatiku...
Utuh ......dan Abadi.....hanya untukmu...
Tunggu aku di pembaringanmu....kan kubelah rindu ini ....
Semoga kau tak diam dalam isyarat asmaraku....
Semoga....

1 Comments:

Blogger Jibril666 said...

Kita sering merasakan gundah atau resah karena apa saja, namun memang wanitalah suatu energi hidup yang meresahkan. kadang kita bisa tampil diam dan memancarkan pesona, tapi juga sebaliknya kitalah juga yang akan mendapatkan belaian malam yang diam karena wanita itu.
Kita memiliki bidadari masing-masing dan kita pun mengalami hal yang berbeda dalam mengarungi berbagai pengalaman. " Tapi kita semua sama dalam cinta " Soe Hok Gie

11:19 PM  

Post a Comment

<< Home