Rangkaian zamanku tak lain hanyalah sebuah nafas
Sebuah alur adalah tempat bersemi Benih-benih Ilahi
Disusun-Nya mentari dengan Perhiasan berkilauan
Dia tenangkan teriakan Hati nan cemas
Aku mati dari kesatwaan dan menjadi manusia
Lalu mengapa takut kelenyapan melalui kematian?
Lain kali aku akan mati
Jadilah penghabisanku lebih bermakna dari pertamaku
Dalam jiwa tempat jiwa Kau celup warna
Aku tak memiliki apapun
Sejenak kucium bau mawar, lalu kau cabut duri-durinya
Kalau memang kau biarkan aku begitu, begitulah aku
Sepanjang lorong sempit
Aku meraba-raba
Bahagialah aku
Berada dalam mutiara hati
0 Comments:
Post a Comment
<< Home