selamat pagi”
(persembunyian sajak bisu)
Trauma, begitulah kidung ini dibawa desau angin
Bukankah kau sudah bisa memaknai fajar pagi dan senjakala....?
Aku percaya padamu...
dia yang bernama perempuan
bersembunyi di balik perasaan....
Sungguh, bukan....bukan itu
kekecewaan....
ya...kekecewaan yang akan kau temukan kelak
lalu,
siapkah kau dengan belati waktu yang akan menghunus
di punggungmu esok hari kelak, tajam tak bertepi
pasti datang....
dia yang bernama perempuan
bersembunyi di balik kenyataan....
disini .....
ya disini kauhempaskan Sajak Bisu yang tak ber-rima
seperti bisunya inginmu
bisunya hasratmu
teruslah seperti itu....
maka tungku itu tetap tak kan pernah ada api
teruslah seperti itu....
karena kanvas itu milikmu.....
dia yang bernama perempuan
bersembunyi di balik kekecewaan....
kabarnya oksigen itu akan menguap lalu berlari
mengejar.... mendekat lalu berpelukkan
bersama salju senja nanti
biar kuintip disela kabut turun
untuk melihat kau
menghempaskan Sajak Bisu ku ini
dia yang bernama perempuan
bersembunyi di balik keinginan....
masihkah akan tetap membisu
dan kehilangan banyak gairah di batas malam
sementara senjakala tetap datang tak pernah Kompromi
karena senjakala se Sederhana datangnya....
datang lalu memeluk malam sampai ujung pagi menggelincir
jika kau sudah bisa memaknai Sajak Bisu ku ini
ucapkanlah
“ selamat pagi”
dengan begitu aku akan mengerti....
dia yang bernama perempuan
tidak bersembunyi lagi dibalik perasaan....
0 Comments:
Post a Comment
<< Home