15.6.08



Dibawah kendali sunyi

kucium pekat bau mawar
kulihat dan kucabut duri-durinya untuk sementara
kembali savana bersenandung pilu untukku
diperas erat perih menganga
debar dadaku menjadi cacat
aku menggelantung dari sajaksajak malam
menggelepar rapuh bersama sejuta peluh
kau memekik lalu memanggilku kembali
dari airmata yang pernah kau tangiskan di senja hari
diary mu menjadi sebuah guratan pena yang dipahat senja
lelah mataku menggiring ke bukit mimpi
dan kau tak lagi nyata di mimpi ini
masih saja kau sibuk memungut airmata
yang tertutup beku pilu disudut kamar
terima dan kenanglah
ketika kau berada dibawah kendali sunyi........



Requiem sang peragu di musim rindu

sebelum bulan merampok sunyi
lebih baik ku rampok keramaian jalanan
waktu terus membiru seperti hati yang getir
aku pun takut melukis wajahmu dijiwaku
seperti sepotong sejarah masa lalu....
dirimu tiada batas yang menggugah resah dalam gelisah
sedang aku tak kuat untuk abadi dan tegar
mampukah kau tegakkan aku seperti huruf Alif yang lurus?
malam yang dilarutkan sepi aku menggelepar rapuh
entah harus berapa ribu kata harus kucumbui
sebab resahku terlalu nyaring
dan langit menuduhku sebagai seorang peragu
di musim rindu.....

0 Comments:

Post a Comment

<< Home